Di Sana atau Disambung?

Udah tahun 2015, bentar lagi kiamat, eh masih banyak yang susah membedakan “di” sebagai imbuhan dan “di” sebagai kata depan. Apakah Anda juga?

Aturannya, kalau “di” berfungsi sebagai imbuhan, berarti disambung; kalau “di” berfungsi sebagai kata depan, berarti dipisah. Tapi, siapa sih yang bisa ngapalin begituan?!

Mending pakai cara saya deh. Lebih gampang, dijamin!

Kalau menunjukkan tempat/lokasi, silakan dipisah.
Kalau nggak, silakan disambung.

Contoh “di” yang menunjukkan tempat/lokasi:
* di sana
* di sini
* di mana
* di situ
* di depan
* di belakang
* di atas
* di bawah
* di dalam
* di luar
* di Jakarta
* di (dalam) hatimu
* di masa lalu — berarti di sebuah titik waktu (lampau) pada garis waktu
* di mata hukum — berarti di hadapan hukum

Triknya, ketika Anda berusaha membentuk kalimat yang mengandung “di”, bayangkan dialog berikut:

Bu, Budi ada di mana?
Nongkrong di bawah meja.

Terdengar enak, kan? Sip! Berarti dipisah.

Bu, Budi ada di mana?
Ditampar.

Terdengar aneh, kan? Sip! Berarti disambung.

Contoh dalam kalimat lengkap:

Di sini air dijerang, di sana awak diusung tandu.
Kalau Mas Iko Uwais butuh disayang, saya mau lho dimadu.

Nah, setelah tahu rumus paling gampang begini, eh Anda masih saja menulis “di bawa” atau “dibawah”, mau ditaruh di mana muka Anda?

Foto kover karya Jason Leung (Unsplash), free license.

3 pemikiran pada “Di Sana atau Disambung?

Tinggalkan komentar