attention span

Setelah 14 Hari Puasa Medsos…

Beberapa bulan belakangan, kecanduan saya akan media sosial (medsos) makin parah. Sebagai bagian dari Generasi M(enunduk) yang baik dan benar, saya habiskan seharian dan semalam suntuk memelototi ponsel. Alhasil, bangun kesiangan, nggak sarapan, boro-boro olahraga. Belum lagi didera perasaan bersalah akibat nggak menyelesaikan tugas-tugas penting. Lalu, pada 25 Mei 2016 saya putuskan, puasa medsos sajalah!

Apa yang saya pelajari?

Amplop per Pos

Jajan Suami Dijatah Istri, Siksa atau Bahagia?

Jumat kemaren di Twitter rame tagar #SejakMenikah. Salah satu pekicau, kayanya seorang suami, ngaku merasa bagai berada dalam penjara gegara tiap hari dijatah duit jajan oleh istrinya. Kakanda pernah juga diketawain temennya, yang lajang, begitu si temen tau dia dapet jatah jajan harian. Lah? Kakanda tampaknya bahagia dengan sistem pengelolaan keuangan yang saya terapkan. Tapi, kenapa jatah jajan itu terkesan seakan menyiksa suami?

Padahal, gini lho…

Topeng Kardus di Pasar Seni ITB 2014

Beli Itu Kalah

Beberapa minggu lalu, saya sempat membaca tulisan Glenn Marsalim yang dimuat di Linimasa. Tentang gimana orang-orang jadi “lumpuh” karena terbiasa “membeli”. Saya sendiri pernah menyaksikan betapa kagetnya murid saya setelah dia nanya, “Lagi ngapain, Pak?” dan saya jawab, “Ngejahit baju.” Pernah juga, ketika saya dan teman-teman sekantor mengenakan topeng kardus di Pasar Seni ITB 2014, banyak pengunjung lain yang berkomentar, “Topengnya bagus. Beli di mana?” Tapi, begitu tahu topeng-topeng itu buatan kami sendiri, ketertarikan mereka langsung menguap. Pedih ya.

Lanjut?