9 Cara Jaga Kewarasan di Tengah Pandemi COVID-19

Anda mulai merasa lelah dan frustrasi akibat berdiam di rumah berbulan-bulan? Saya juga. Pandemi COVID-19 memang sangat berpengaruh ke kesehatan mental. Perlu trik-trik khusus untuk menyiasatinya. Berikut beberapa yang telah saya lakukan selama 7 bulan belakangan dan cukup membantu jaga kewarasan saya.

Mindset stoisisme tentang kontrol

Filosofi stoisisme (stoicism) mengajarkan bahwa dalam hidup ini, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan ada hal-hal yang nggak bisa kita kendalikan. Mengenali perbedaan keduanya sangat penting, terutama di masa pandemi COVID-19. Kebijakan Presiden dan Menkes tergolong yang nggak bisa kita kendalikan. Perilaku orang lain juga nggak bisa kita kendalikan. Tapi, pakai masker saat keluar rumah dan memilih nonton Netflix alih-alih ke bioskop adalah yang bisa kita kendalikan. Fokuslah ke hal-hal yang bisa Anda kendalikan supaya otak nggak terlalu capek.

Batasi konsumsi berita COVID-19

Berita tentang pandemi COVID-19, kalau dibaca tiap hari, terang saja bikin stres. Batasi jadi, misalnya, sekali seminggu saja. Uninstall media sosial kalau perlu. Manfaatkan pula fitur unfollow, mute, dan block. Ingat, kita nggak bisa mengendalikan aliran informasi di internet, tapi kita bisa membatasi konsumsinya.

Pola hidup rutin dan sehat

Saya bipolar, jadi wajib menerapkan pola hidup rutin dan sehat. Saya rasa nggak ada salahnya semua orang, termasuk Anda, ikut menerapkannya. Jangan begadang muluk. Kurangi konsumsi kafein, alkohol, dan rokok. Makan makanan bergizi. Lalu, olahraga minimal 30 menit tiap hari.

Pro tip: Di YouTube ada banyak video tutorial olahraga, mulai dari yoga, zumba, hingga SKJ ’88. Ikuti yang Anda suka. Atau, kalau Anda gampang bosan seperti saya, cari saja “Just Dance + (judul lagu favorit)”, lalu ikuti gerakannya.

Nggak perlu punya konsol untuk main Just Dance.

“Bertemu” orang lain walau di rumah

Komunikasi dengan keluarga dan teman tetap perlu dijaga walau kita berdiam di rumah. Untungnya, teknologi hari ini sangat membantu. Dengan Zoom atau aplikasi teleconference lainnya, kita bisa “bertemu” orang lain.

Pro tip: Anda bisa janjian dengan keluarga dan teman-teman terdekat untuk melakukannya secara rutin.

Punya target kecil-kecilan

Saat pandemi mulai melanda dunia, banyak rencana yang gagal atau tertunda. Saya yakin Anda juga mengalaminya. Nggak pa-pa. Sekarang saatnya Anda bikin target baru. Walau target besarnya adalah survive selama mungkin, (semoga) nggak tertular COVID-19, bagi sebagian besar orang, punya target kecil-kecilan bisa jaga kewarasan. Misalnya, menabung untuk beli iPad, meng-Konmari lemari pakaian, dll.

Pro tip: Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kalau target Anda sangat kecil karena hari-hari Anda lebih banyak diisi dengan mager, nggak pa-pa. Kita sedang di tengah pandemi, bukan olimpiade fisika.

Dandan cakep walau WFH

Salah satu golongan manusia yang cukup beruntung di situasi pandemi ini adalah freelancers, terutama online freelancers. Merekalah yang terbiasa WFH (working from home), termasuk mengatasi segala problemnya. Satu nasihat yang sering diberikan oleh freelancers berpengalaman pada para noobs: Tetap dandan cakep walau WFH. Silakan diikuti.

Curhat di Halodoc

Tahukah Anda, di Halodoc kita bisa curhat ke para psikolog profesional? Hanya dengan 50 ribu perak, itu pun biasanya dipotong berbagai diskon, kita bisa konsultasi selama 45 menit. Saat emosi-emosi negatif mulai membuncah, tapi Anda terlalu malu untuk menceritakannya pada keluarga atau teman, curhatkan saja ke psikolog. Rahasia dijamin terjaga!

Lakukan hobi di rumah

Bahagia nggak harus dengan liburan ke Puncak lho. Ada banyak hobi yang bisa kita kerjakan di rumah. Misalnya, karaoke, menggambar, baking, dll.

Pro tip: Langganan Smule VIP hanya Rp 95.000 setahun. Sudah bisa nyanyi sepuasnya!

Belakangan saya rajin doodling, mengikuti kelas Skillshare.

Belajar hal-hal baru

Kalau nggak ada hobi yang bisa dikerjakan di rumah, gimana dong? Nah, saatnya eksplorasi! Cobalah aktivitas baru. Stamp carving, mungkin? Atau menjalin macrame? Atau berkebun? Anda bisa menemukan tutorialnya di Skillshare.

Pro tip: Pakai URL ini untuk daftar Skillshare, gratis akses premium 2 bulan. Huwow!

Foto kover oleh Morning Brew (Unsplash), free license.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s