Wiken kemarin, kakanda mengajak saya bikin automata. Saya belum pernah bikin sebelumnya, jemari saya nggak se-crafty kakanda, dan bahan-bahan yang dibutuhkan kurang kumplit. Dengan segala keterbatasan itu, eh kami berhasil dong!
Automata adalah alat mekanis yang beroperasi dengan sendirinya mengikuti serangkaian perintah yang sudah ditentukan sebelumnya. Konon, automata pertama adalah Adam, yang didesain oleh Tuhan. Hari ini, automata adalah bentuk seni yang terbuat dari kayu, logam, atau kertas. Untuk bikin automata apa pun, cukup dengan memahami dan memilih salah satu atau beberapa dari 6 prinsip mekanik: gear, ratchet, lever, pulley, cam, dan crank. Untuk automata yang kami bikin kali ini, kami kombinasikan cam dan crank.
Kalau mau ngedesain automata sendiri, bisa aja sih, tapi butuh trial and error untuk memastikan presisi dan kecocokan bahan. Mengingat saya newbie, kakanda memilihkan template, yang banyak tersebar di internet. Pilihannya jatuh pada template untuk paper automata Mario karya Philipp Stollenmayer.

Sayangnya, bahan yang kami miliki nggak kumplit. Printer, misalnya, nggak bisa dipakai nge-print kertas kelewat tebal. Jadilah kami print terlebih dulu template pada HVS, yang kemudian ditempel di kertas Concorde, lalu digunting ulang. Berantakan pisan penampakannya, huahahahahaha…

Selain itu, bahan yang berbeda berpengaruh pula ke presisi. Cam jadi terlalu tipis, yang akhirnya diakalin dengan lembaran penyangga. Tiang koin ternyata terlalu besar untuk slot yang disediakan sehingga kami membuat slot dengan ukuran baru. Lalu, tiang penyangga kotak koin kurang memberikan ruang yang memadai untuk pengeleman. Alhasil, kami membuat penyangga tambahan agar lem bisa lebih leluasa digunakan.
Setelah 6 jam, termasuk beberapa jam di sela-selanya yang sempat kami manfaatkan untuk DotA 2 dan Borderlands 2 sembari menunggu lem kering, berikut hasil akhirnya:
Terima kasih, Denny, untuk bantuannya merekam dan mengedit video ini.
Catatan: Sebetulnya kemarin kami hanya ingin bikin automata berbentuk karakter game favorit kami, tapi hari ini kami mendengar kabar bahwa pada 11 Juli 2015, Satoru Iwata meninggal dunia. Jadi, pembuatan automata ini kami persembahkan untuk beliau. Semoga beliau tenang di alam sana. Dan semoga hidup dan perjuangan beliau terus menginspirasi kami untuk melahirkan karya-karya yang nggak kalah hebatnya. Amin!
Foto-foto oleh Dian Ara (Cangkir Kosong), all rights reserved.
Satu pemikiran pada “DIY Paper Automata: Mario”