Memilih Keyboard Mekanik Pertama

Belakangan saya merasa tangan saya lekas pegal saat mengetik. Karena posisi MacBook di atas penyangga, tangan saya menggantung. Ada keyboard eksternal, Logitech K480, tapi saya nggak betah memakainya. Pencetannya kurang enak. Saya putuskan membeli keyboard mekanik saja.

Seperti biasa, saya bertanya lebih dulu di grup Sebelah. Sontak banyak yang urun rekomendasi. Ada yang menyarankan mulai dari Keychron, Mechvibes, Kailh, hingga Filco Majestouch 2, Fantech, Akko, dan Iqunix.

Layout

Setelah mengamati semua rekomendasi itu, saya jatuh cinta pada estetika Keychron. Ada 3 opsi yang saya pertimbangkan: Keychron K2, Keychron K6, dan Keychron K8. Ketiganya memiliki layout berbeda. K2 adalah keyboard 75 persen. K6 adalah keyboard 65 persen. Sementara K8 adalah keyboard TKL (ten-keyless).

Saya pilih Keychron K8 agar nggak terlalu kaget beralih dari keyboard membran ke keyboard mekanik.

Saya lantas mulai buka-buka Tokopedia.

Frame

Ternyata, untuk Keychron K8, ada 2 macam frame yang bisa saya pilih: Plastik atau aluminium. Yang plastik lebih murah. Selisih harga bisa mencapai 300 ribuan. Frame aluminium menambah ukuran dimensi, tapi nggak terlalu banyak. Ini bukan pilihan susah. Saya pilih frame aluminium.

Switch

Berikutnya, saya pilih switch. Saya nggak paham bahwa switch ada beragam warna, dan tiap warna mengindikasikan mekanismenya. Semula saya pilih warna biru hanya karena…

… saya suka warna biru!

Saya kemudian nonton beberapa video YouTube dan mulai memahami bahwa pada dasarnya, ada 3 tipe switch untuk keyboard mekanik: Linear, tactile, dan clicky. Paling mendasar, linear adalah switch warna merah, tactile adalah switch warna cokelat, dan clicky adalah switch warna biru. Masih ada banyak warna lain, tapi untuk saat ini, biarlah saya mengenal 3 warna itu saja.

Akhirnya, pilihan saya tetap jatuh pada warna biru. Saya suka banget bunyi ceklak-ceklik berisik dari keyboard mekanik. (Selama ini saya mendengarnya dari keyboard milik suami.)

Keychron K8

Pertimbangan lain-lain

Kata suami, masih ada pertimbangan lain yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, pakai keycap berbahan ABS atau PBT. Konon, PBT lebih awet. Saya nggak paham Keychron K8 pakai yang mana. Nggak terlalu memusingkannya juga. Toh, keyboard mekanik memang mestinya lebih awet dari keyboard membran.

Backlight juga satu fitur yang mungkin Anda pertimbangkan saat memilih keyboard mekanik, tapi bagi saya, nggak penting-penting amat. Saya bahkan bertekad nggak memakainya. Pusing kalau lihat lampu RGB warna-warni seliweran di depan mata.

Terakhir, soal harga. Keyboard mekanik paling murah seharga Rp 700 ribuan. Pilihan saya, Keychron K8 frame aluminium switch biru, seharga Rp 1,5 jutaan. Apakah performanya sesuai dengan harga sedemikian? Nantikan ulasannya sebentar lagi ya!

Foto kover oleh Pedro Costa (Unsplash), free license. Foto Keychron K8 diambil dari laman resmi Keychron. Foto lainnya oleh Dian Ara (Cangkir Kosong), all rights reserved.

2 pemikiran pada “Memilih Keyboard Mekanik Pertama

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s